BLOG KESEHATAN , KAMAR OPERASI , TIP SEHAT dan HIBURAN

Minggu, 27 Februari 2011

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Sehari-hari


Kecelakaan dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Bahkan di saat yang tidak terduga. Untuk itu kita harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi. Paling tidak, ketika kecelakaan terjadi kita mampu melakukan pertolongan pertama.
Pertolongan pertama, dilakukan oleh orang terdekat. Yang dimaksud dengan orang terdekat adalah orang yang jaraknya paling dekat dengan korban atau di sekitar kejadian.
Motto dari pertolongan pertama adalah Time saving is Life Saving. Artinya pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan yang lebih parah. Dengan begitu dokter masih sempat untuk mengobati kerusakan akibat kecelakaan tersebut sehingga nyawa dapat terselamatkan.
Berikut beberapa pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada kegawat daruratan yang sering terjadi dalam keseharian kita :
1. Tersedak
Kondisi ini terjadi akibat benda/ makanan menyumbat jalan masuk oksigen, korban terjadi pucat kebiruan. Apabila korban dalam keadaan berdiri atau duduk, kita dapat menepuk beberapa kali bagian bawah tengkuk leher korban secara perlahan. Atau menekan perut bagian atas korban hingga benda/makanan yang menyumbat keluar. Jika korban dalam keadaan tergeletak, cek apakah korban masih bernafas kemudian buka mulutnya dan bersihkan, mungkin ada benda yang menyumbat.
Bila korban tidak sadar, cek apakah korban masih bernafas. Jika tidak, lakukan pertolongan ABC. A, Airways adalah membebaskan jalan bernafas. Caranya dengan melakukan chick-lift (tarik dagu kedepan), head-tilt (tengadahkan kepala). B, Breathing adalah berikan nafas buatan. Kalau masih belum bernafas lakukan C,Circulation, alirkan darah dengan pijat jantung.
2. Kejang akibat demam
Demam tinggi diatas 39°C dapat mengakibatkan kejang. Pertolongan awal yang dapat dilakukan dengan menurunkan suhu badan korban, caranya:
- Lepaskan baju yang ketat, mantel, selimut yang melekat pada korban. Biarkan panas badan lepas ke udara. Suhu AC 24-26°C dapat mempercepat turunnya suhu.
- Kompres badan korban dengan handuk tipis yang dibasahi air hangat / air kran biasa. Jika handuk kering basahi lagi.
- Jaga jalan nafas pada waktu kejang.
3. Terkena panas (air, minyak, api)
- Siram bagian yang terkena panas dengan air bersih dingin (air mineral/ air matang dingin) untuk menghilangkan panas dari kulit. Jangan gunakan air es.
- Bungkus kain bersih dan segera ke rumah sakit.
- Jika luka kecil, tidak luas, dan ringan boleh dioles krim luka bakar.
4. Jatuh dari ketinggian
Kalau korban sadar, tanyakan apakah dapat menggerakkan kaki dan tangan serta tanyakan bagian mana yang terasa nyeri.
- Kalau tangan-kaki dapat digerakkan, rubah posisi ke posisi terlentang. Jika tangan-kaki tidak dapat digerakkan, waspadai cedera punggung/ leher.
- Letakkan alas kayu datar di bawah bagian yang nyeri. Jika bagian nyeri terasa sangat nyeri, waspadai patah tulang.
- Jika korban jatuh dan mungkin patah tulang, pertahankan posisi jatuh. Tanyakan bagian mana yang nyerinya paling hebat. Periksa perlahan-lahan, apakah bagian tersebut dapat digerakkan dan apakah ada perubahan bentuk tulang yang normal (bandingkan dengan sisi yang lain). Kemudian panggil ambulans.
Bila terdapat perdarahan, maka bungkus tangan penolong dengan kantung plastik bersih lalu tekan bagian yang berdarah.
5. Tersengat listrik
- Matikan sekering listrik. Jangan menyentuh korban selama listrik belum jelas mati/ diputuskan.
- Gunakan alas kaki karet kering, sarung tangan karet, atau bungkus selimut untuk menarik tangan/kaki korban agar terlepas dari tempat dia tersengat listrik.
- Jika korban tidak sadar lakukan pertolongan korban tidak sadar (pertolongan ABC).
6. Korban gas beracun
- Buka jendela/ pintu/ ventilasi lain lebar-lebar.
- Jika gas tersebut gas elpiji jangan nyalakan kipas angin karena listrik kipas angina bisa memicu ledakan.
- Pada kondisi ini penolong bisa saja jadi korban. Sebab itu ketika penolong akan masuk untuk menolong korban harus menggunakan masker karbon atau menutup mulut hidung dengan handuk basah, tahan nafas dan segera tarik korban keluar ke tempat terbuka.
7. Korban kebakaran
- Korban yang terperangkap di ruangan harus segera dikeluarkan dan dibawa ke tempat terbuka agar dapat menghirup udara segar.
- Bawa segera ke RS untuk diberi oksigen karena udara panas dan asap yang terhisap dapat merusak paru (gejala ini baru terlihat 1-2 jam).
Waspada kecelakaan dan tanggap dalam menghadapinya dapat mengurangi resiko kegawat daruratan. Segera hubungi rumah sakit terdekat jika terjadi kecelakaan.
(kyn)

Sumber : Seminar "Kegawat Daruratan dalam Rumah Tangga", 24 Maret 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar